Menyikapi Keberlanjutan Nasab dan Keturunan Rasulullah Saw

Menurut Quraish Shihab mengenai keberlanjutan keturunan Rasulullah Saw

Prof. Dr. Quraish Shihab, dalam penjelasannya, menggarisbawahi bahwa keyakinan akan keberlanjutan keturunan Rasulullah Saw didasarkan pada kesepakatan para ulama. Meskipun silsilahnya mungkin tidak tercatat secara lengkap atau resmi, namun ada keyakinan yang berakar dalam tradisi Islam bahwa keturunan Rasulullah masih hadir di tengah umat.

Dalam pandangan Prof. Quraish, keberlanjutan keturunan tersebut adalah anugerah dan karunia yang diberikan oleh Allah SWT. Hal ini sejalan dengan apa yang disebut Al-Kautsar, yaitu sungai yang dikaruniakan kepada Nabi Muhammad sebagai bentuk kenikmatan dan keberkahan yang melimpah. Keberlanjutan keturunan Rasulullah Saw menjadi salah satu wujud kenikmatan tersebut.

Bagi umat Islam, kehadiran keturunan Rasulullah merupakan sambungan spiritual dengan pewaris ajaran dan warisan moral yang diturunkan oleh Nabi Muhammad.

Meskipun seseorang tidak memiliki hubungan darah langsung dengan Nabi, tetapi jika ia mengikuti jejak dan mengamalkan ajaran-ajaran Nabi dengan setia, ia dapat menjadi bagian dari keluarga spiritual Rasulullah.

Pandangan Prof. Quraish Shihab memberikan pemahaman yang lebih luas tentang pentingnya memahami konsep kekeluargaan dalam Islam. Ia menekankan bahwa kekeluargaan dalam Islam tidak hanya terbatas pada faktor keturunan, tetapi juga mencakup ikatan moral, akhlak, dan kesetiaan terhadap ajaran agama.

Dalam konteks Salman sebagai Ahlul Bait, pengakuan Nabi Muhammad terhadapnya sebagai keluarga adalah bukti bahwa status kekeluargaan dalam Islam tidak terbatas pada garis keturunan suku Quraisy atau darah daging semata. Salman diberikan penghargaan tersebut karena kesetiaannya, keimanan yang teguh, dan kepatuhannya terhadap perintah dan larangan Rasulullah Saw.

Dalam akhir pernyataannya, Prof. Quraish Shihab mengajak umat Muslim untuk menghargai dan menghormati keturunan Rasulullah, baik yang tercatat secara resmi maupun yang tidak. Dia menekankan pentingnya menjunjung tinggi akhlak yang baik, meningkatkan pengetahuan agama, dan mengabdikan diri dengan tulus sebagai cara untuk membanggakan Rasulullah.

Dengan demikian, pengakuan atas keberlanjutan keturunan Rasulullah dan penghargaan terhadap individu-individu yang mengamalkan ajaran Islam dengan sepenuh hati menjelaskan betapa pentingnya kesetiaan terhadap ajaran dan nilai-nilai moral yang diajarkan oleh Nabi Muhammad.

Posting Komentar

0 Komentar